"Tiada seorang Muslim pun yang membesuk saudaranya yang sakit, melainkan
Allah mengutus baginya 70 ribu malaikat agar mendoakannya kapanpun di
siang hari hingga sore hari dan kapan pun di sore hari hingga pagi
harinya." (Musnad Ahmad 2/110).
Syaikh Ahmad Abdurrahman al Banna
dalam syarahnya menjelaskan, "Shalawat malaikat bagi anak Adam ialah
dengan mendoakan agar mereka diberi rahmat dan maghfirah. Sedang yang
dimaksud dengan `kapan pun di siang hari', yakni waktu ia menjenguk.
Jika ia menjenguknya pada siang hari, malaikat mendoakannya hingga sore
hari dan bila ia menjenguknya pada malam hari, malaikat mendoakannya
hingga pagi hari. Karena itu, orang yang berniat hendaknya berangkat
sepagi mungkin di awal siang atau bersegera begitu malam menjelang agar
semakin banyak didoakan malaikat.
"Siapa yang membesuk orang
sakit di pagi hari akan diiringi 70 ribu malaikat, semuanya memohonkan
ampun untuknya hingga sore hari dan ia mendapat taman di jannah. Jika ia
membesuknya di sore hari, ia akan diiringi oleh 70 ribu malaikat yang
semuanya memintakan ampun untuknya hingga pagi dan ia mendapat taman di
jannah."(Musnad Ahmad 2/206, hadis 975).
Dari Abu Hurairah RA, ia
berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya pada hari kiamat Allah
SWT berfirman, `Hai anak Adam, Aku sakit, tetapi kamu tidak
menjenguk-Ku'." Dia berkata, "Wahai Rabb-ku, bagaimana saya
menjenguk-Mu, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam?"
Dia
berfirman, "Tidak tahukah kamu bahwa hamba-Ku, fulan, sakit, tetapi kamu
tidak menjenguknya. Tidak tahukah kamu jika kamu menjenguknya, kamu
akan mendapati Aku berada di sisi-Nya."(Diriwayatkan oleh Muslim, No
2569).
Menjenguk orang sakit diperintahkan Rasulullah SAW. Al
Bara bin Azib RA meriwayatkan, "Nabi menyuruh kita tujuh hal dan
melarang kita tujuh hal. Beliau menyuruh kita untuk mengantarkan
jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang
teraniaya, melaksanakan sumpah, menjawab salam, dan mendoakan orang yang
bersin. Dan Nabi SAW melarang kita memakai wadah (bejana) dari perak,
cincin emas, kain sutra, dibaj (sutra halus), qasiy (sutra kasar), dan
istibraq (sutra tebal)." (Bukhari No 1239; Muslim No 2066).
Menjenguk
orang sakit memiliki beberapa manfaat, di antaranya, pertama, menjenguk
orang sakit berpotensi memberi perasaan dan kesan kepadanya bahwa ia
diperhatikan orang-orang di sekitarnya, dicintai, dan diharapkan segera
sembuh. Hal ini dapat menenteramkan hati si sakit.
Kedua,
menjenguk orang sakit dapat menumbuhkan semangat, motivasi, dan sugesti
dari pasien. Hal ini dapat menjadi kekuatan khusus dari dalam jiwanya
untuk melawan sakit yang dialaminya. Dalam dirinya ada energi hebat
untuk sembuh.
Ketiga, mencari tahu apa yang diperlukan si sakit.
Keempat, mengambil pelajaran dari penderitaan yang dialami si sakit.
Kelima, mendoakan si sakit. Keenam, melakukan rukiyah (membaca ayat-ayat
tertentu dari Alquran) yang syar'i. Betapa besar perhatian Nabi SAW
agar setiap Muslim mau membesuk saudara Muslimnya yang sakit.
(sumber:Republika edisi Jumat, 13 Maret 2015 Hal. 25 Oleh Bahron Ansori)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar