Menurut Anwar Zahid, bayi lahir selalu tangannnya menggenggam memiliki simbol bahwa manusia punya sifat ingin memiliki segalanya. Apa saja ingin digenggam. Begitulah manusia.
Allah swt memahami itu karena memang yang menciptakan manusia. Oleh karena itu, Allah swt akan memberikan kegembiraan kepada hambanya yang beriman kepadanya. Bulan Ramadhan merupakan bulan obral pahala dari ALlah swt diperuntukan kepada Hambanya yang beriman.
Bulan Ramadhan merupakan bulan pembentukan jiwa dan attitude yang berjiwa disiplin, sabar, tidak serakah, tidak suka mengumbar syahwat. Agar hambanya yang beriman mau mengikuti program penggemblengan tersebut maka di beri bonus dari Allah swt bagi siapa saja yang ingin melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan sungguh-sungguh dan bergembiran dalam melaksanakannya.
Pelipatan pahala dari ALlah swt kepada hambanya dapat dilihat dari Sabda baginda Rasulullah saw:
Barang siapa memberikan makanan berbuka puasa kepada seseorang yang berpuasa (sedangkan dia sendiri berpuasa juga) niscaya dia memperoleh pahala sebagaimana yang diperoleh orang yang berpuasa itu dengan tidak kurang sedikitpun (tidak mengurangi pahala puasa orang yang dibukakan)".(riwayat Ahmad dari Zaid Ibn Khalid).
Jelaslah bahwa, jika orang yang berpuasa memberi buka puasa orang lain maka akan mendapat pahala seperti orang yang diberi buka. Jika ada 100 orang yang diberi buka puasa setiap hari maka pahalanya seperti puasa selama seratus bulan. Jika setiap hari memberi buka 100 orang dengan kurma, air putih, atau apa saja yang dapat membukakan puasa maka seperti 100 bulan dia berpuasa.
Di antara keutamaan lainnya bagi orang yang memberi makan berbuka adalah keutamaan yang diraih dari do’a orang yang menyantap makanan berbuka. Jika orang yang menyantap makanan mendoakan si pemberi makanan, maka sungguh itu adalah do’a yang terkabulkan. Karena memang do’a orang yang berbuka puasa adalah do’a yang mustajab. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.” Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar