Minggu, 29 Maret 2015

[ Rasulullah ] Hari-hari sebelum meninggalkan dunia

Minggu, 4 Rabi'ul Awwal 1 H


Nabi Muhammad Saw. baru saja kembali dari ziarah maqam para shahabat (kini: makam baqi’), ketika Malaikat Jibril menemui Beliau dan mengajukan dua pilihan. Apakah Rasulullah menginginkan dunia dan segala isinya, atau bertemu Allah Swt? Dan Rasulullah Saw memilih tawaran kedua (bertemu Allah swt). 

Setibanya di rumah, Aisyah ra. menyambut Rasulullah seraya berkata; “Wahai Rasul, kepalaku pusing”. Rasulullah-pun tersenyum, “Demi Allah wahai istriku, kepalaku juga pusing sekali”. Lalu Rasulullah bertanya kepada Aisyah sambil bersendagurau, “Apa yang menjadi beban pikiranmu, bila engkau meninggal duluan sebelum aku?”
Sambil bersenda mesra Aisyah menjawab, “Demi Allah, jika demikian wahai Muhammad, Engkau tinggal menjumpai istri-istrimu yang lain”. Rasulullah tersenyum mendengar jawaban Aisyah, dan Beliau tidur pada malam itu dalam keadaan sakit. Inilah permulaan sakit Rasulullah yang menyebabkan wafatnya beliau.
Rabu, 7 Rabi’ul Awwal 11 H
Seperti biasa Nabi Muhammad Saw. mengunjungi istri-istrinya secara adil. Dan setibanya di rumah Maimunah ra, sakit Beliau tiba-tiba bertambah parah. Lalu Rasulullah memanggil istri-istrinya untuk berkumpul, lalu meminta izin agar bisa dirawat di rumah Aisyah ra. Keadaan Rasulullah semakin parah, beliau terpaksa dipapah oleh  Fadhil bin ‘Abbas dan Ali bin Abi Thalib menuju ke rumah Aisyah, sedang kedua kaki Beliau sudah tidak bisa menapak tanah.
Kamis, 8 Rabi’ul Awwal 11 H
Rasulullah meminta dibawakan untuknya tujuh bejana berisi air dari tujuh sumur yang berbeda. Dalam posisi duduk, Rasulullah dimandikan dengan air tersebut. Karena merasa pusingnya agak berkurang, Rasulullah keluar dan berkhutbah di hadapan ummatnya. Dan pada hari itu juga, Rasulullah masih sempat shalat magrib berjamaah bersama para shahabat.
Itu merupakan khutbah terakhir Rasulullah, dan shalat terakhir beliau bersama para sahabat dan pengikutnya.   
Minggu, 11 Rabi’ul Awwal 11 H
Nabi Muhammad Saw. membebaskan semua hamba sahayanya, dan menghibahkan seluruh peralatan perangnya kepada kaum muslimin. Tidak ada yang tersisa dari harta Beliau kecuali disedekahkan semuanya. 
Senin pagi, 12 Rabi’ul Awwal 11 H
Ketika kaum muslimin sedang menunaikan sholat shubuh berjama’ah, dan Abu Bakar r.a bertindak sebagai imam. Rasulullah membuka pintu rumahnya yang bersebelahan dengan jama’ah shalat. Rasulullah tersenyum menyaksikan para shahabatnya mendirikan shalat. Beliau teringat perjuangan menyebarkan Islam yang telah beliau tempuh bersama para shahabatnya itu selama 23 tahun. 
Abu Bakar dan sebahagian jamaah sadar kalau Rasulullah sedang memperhatikan mereka di depan pintu rumahnya. Nyaris saja Abu Bakar melangkah mundur sebagai isyarat agar Rasulullah mengimami mereka, namun Rasulullah berkata, “Lanjutkan shalat kalian..” Rasulullah tersenyum dan menutup kembali pintu rumahnya.
Itu adalah kali terakhir para shahabat melihat Rasulullah sebelum beliau wafat. Dan juga kali terakhir Rasulullah melihat para shahabat, dan saat itu mereka dalam keadaan sedang shalat.
Senin, waktu dhuha, 12 Rabi’ul Awwal 11 H
Fathimah ra., putri Rasulullah Saw mendatangi beliau, dan duduk di sebelah kanan Rasulullah. “Selamat datang wahai putriku” Sapa Rasulullah. Lalu beliau membisikkan sesuatu kepada Fathimah, seketika Fatimah menangis. Rasulullah membisikkan untuk kedua kalinya, dan seketika itu pula Fatimah tertawa.  
 “Apa yang dikatakan Rasulullah Saw kepadamu?” Tanya Aisyah ra.
“Pertama, Rasulullah membisikkan kepadaku; Bahwa Malaikat Jibril biasanya menemuinya sekali dalam setahun untuk membacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Namun, tahun ini Jibril dua kali menemuinya. Ini mungkin pertanda ajalnya sudah dekat’. Makanya aku menangis”. Jawab Fatimah Ra.
Lalu Fatimah melanjutkan, “Yang kedua, Rasulullah menanyakan, Apa kamu bersedia menjadi yang pertama dari keluargaku yang akan melanjutkan perjuanganku? Atau bersediakah engkau menjadi ‘Ibu bagi orang-orang yang beriman(ummahatulmukminin)?Dan aku tertawa haru mendengar pertanyaan itu”, tuntas Fatimah ra.
Ini adalah dialog terakhir antara Rasulullah dengan putri tercintanya Fatimah Ra.
Senin, detik-detik wafatnya Rasulullah, 12 Rabi’ul Awwal 11 H
Di detik-detik terakhir, datang Abdurrahman bin Abubakar (Kakak dari Aisyah ra) dan ia membawa siwak (kayu yang biasa digunakan untuk membersihkan gigi). Aisyah melihat Rasulullah memperhatikan siwak tersebut, dan lewat isyarat istrinya tahu Beliau seperti ingin bersiwak saat itu. Lalu Rasulullah duduk bersandar pada Abdurrahman. Aisyah ra. langsung tanggap dan meminta siwak dari Abdurrahman agar Rasulullah bisa bersiwak, dan bersiwak adalah pekerjaan Rasulullah yang terakhir sebelum menemui ajal.

Setelah selesai bersiwak, Rasulullah memandang ke atas, dan bibir beliau berkomat-kamit pelan hingga Aisyah ra mendekatkan wajahnya dan mendengar Rasulullah berdo’a; 
مع الذين أنعمت عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين، أللهم اغفرلي وارحمني والحقني بالرفيق الأعلى.. أللهم الرفيق الأعلى.. أللهم الرفيق الأعلى.. أللهم الرفيق الأعلى..
Artinya:
Sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari golongan para Nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada dan para shalihin. Wahai Allah, ampunilah dosaku, sayangilah aku, dan pertemukan aku dengan-Mu (Kekasihku Yang Maha Tinggi). Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi..[2]
 
Setelah membaca kalimat di atas, Nabi Muhammad Rasulullah membasuh wajahnya dengan air yang tersedia di sisi beliau, dan kembali melafadhkan ;
إن للموت لسكرات.. أللهم الرفيق الأعلى.. أللهم الرفيق الأعلى.. أللهم الرفيق الأعلى..
Artinya:
“Sesungguhnya kematian itu akan menghadapi ‘sakaratulmaut’, Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi..”

***
Anas bin Malik mengisahkan, “Tiada hari yang paling indah dan cerah selain hari kedatangan Nabi Muhammad Saw. ke Madinah. Dan tiada hari yang lebih mendung dan muram daripada hari ketika Rasulullah Saw. wafat di Madinah”.


[1] Disadur dari Reality Show ‘Khawatir Syabab’, tayang di TV Saudiarabia.
[2] Lihat : Hadits Shahih Bukhari, Kitab 60. Doa, Bab 3368 Doa Nabi SAW, Nomor 5872.

[ Amalan ] Pahala besar melebihi sholat dan shaum: Menjalin persaudaraan

Rasulullah SAW mengatakan dalam H.R Bukhari dan Muslim bahwa “barang siapa yang ingin rizkinya diluaskan dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menghubungkan tali silaturahim.

Istilah silaturahim di tengah-tengah masyarakat kita sering diartikan sebagai kegiatan kunjung-mengunjungi, saling bertegur sapa, saling menolong, dan saling berbuat kebaikan. Namun, sesungguhnya bukan itu makna silaturahim sesungguhnya. Silaturahim bukan hanya ditandai dengan saling berbalasan salam tangan atau memohon maaf belaka. Bila mencermati dari asal katanya, yakni shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang, maka silaturahim diartikan sebagai menghubungkan kasih sayang antar sesama. Silaturahim juga bermakna menghubungkan mereka yang sebelumnya terputus hubungan atau interaksi, dan memberi kepada orang yang tidak memberi kepada kita. Contohnya adalah ketika ada salah satu pihak yang lebih dulu menyapa saudaranya, sementara sebelumnya interaksi di antara keduanya sedang tidak harmonis, maka dialah yang mendapat pahala lebih besar. Dan juga silaturahim ditandai dengan hubungan dengan hati, yakni keluasan hati. Sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah Saw, bahwa beliau bersabda, "Yang disebut bersilaturahim itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahmi itu ialah menyambungkan apa yang telah putus" (HR Bukhari).

Demikian, silaturahmi memiliki fadhilah yang mustajab untuk mendatangkan kebaikan dan mendatangkan keburukan bila memutuskannya. Sebagaimana disabdakan oleh Rasul saw: "Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? ‘Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan,’ sabda Rasulullah SAW, ‘adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah balasan (siksaaan) bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR Ibnu Majah).
Rasulullah Saw juga pernah bersabda bahwa “tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahim.” Sudah ada balasan dari Allah bagi orang yang bersilaturahim yaitu surga, dan sebaliknya bagi orang yang memutuskan tali silaturahim yaitu neraka. Begitu besarnya balasan Allah sehingga begitu besar juga cobaan yang akan dihadapi. Dalam cobaan tersebut, hendaknya tidak mendahulukan hawa nafsu dan dendam, sehingga akan hilang balasan surga dari Allah. Rasulullah SAW memberikan tips kepada kita agar terjalin saling mencintai dengan sesama muslim, yakni:
  1. Tebarkan salam 
  2. Menghubungkan tali silaturahim 
  3. Memberi makan kepada yang membutuhkan.

Betapa pentingnya silaturahim dalam hubungan sesame, Rasulullah saw berpesan “sayangilah apa yang ada di muka bumi, niscaya Allah dan semesta alam akan menyayangimu” (H.R Tirmidzi), yang dapat diartikan bahwa hak saling berkasih sayang dan silaturahim tidak terbatas pada kerabat, tetapi sesama makhluk ciptaan Allah SWT.
Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa silaturahmi tidak hanya tampilan lahiriah belaka, namun harus melibatkan pula aspek hati. Dengan kombinasi amalan lahiriah dan amalan hatinya, kita akan mempunyai kekuatan untuk bisa berbuat silaturahmi lebih baik. Kalau orang lain mengunjungi kita dan kita balas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang kuat. Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturahmi kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya, maka inilah yang disebut silaturahmi. Apalagi bila kita bersilaturahmi kepada orang yang membenci kita atau seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturahmi yang sebenarnya.
Dalam sebuah hadis diungkapkan, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasul pada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal saleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (HR Bukhari Muslim).

Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahim, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Semoga kita bisa meraih surga Nya dengan membina silaturahim antar sesama.

Sabtu, 28 Maret 2015

[ Hikmah ] Rahasia Sholat menuju sehat (Syaraf Kepala) - tanpa kartu sehat

Sholat yang dilakukan dengan khusyuk dan benar akan menghadirkan ketenangan bathin dan menjadikan tubuh sehat. Sehat secara bathin dan secara jasad. Bagaimana Sholat membuat badan sehat ??

Kisah Ilmuwan yang diakui dalam bidang Neurologi (ilmu syaraf) mengakui sholat sebagai cara utuk sehat.
Dr R Fidelma O’Leary mendapatkan penghargaan Woman of Spirit tahun 2012. Ia adalah seorang Professor Biologi di Universitas St. Edward di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS).
Wanita asli Texas yang berprofesi sebagai Professor Neurosains di Universitas Texas ini telah menemukan kedamaian dalam Islam. Dr Fidelma yang juga sebagai seorang Dokter Neurologi di sebuah rumah sakit di AS, terpukau ketika melakukan kajian terhadap syaraf-syaraf di otak manusia.
Satu hal yang membuat dia terpukau adalah ketika mengetahui bahwa terdapat beberapa urat syaraf manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah agar bisa berfungsi secara normal.

Setelah mengadakan penelitian dengan seksama dan memakan waktu yang lama, Dr Fidelma akhirnya mendapati kenyataan bahwa urat-urat syaraf di otak itu tidak dimasuki darah kecuali bila seseorang sedang shalat, yakni ketika posisi sujud. Ternyata urat syaraf itu memerlukan darah hanya beberapa saat saja, yakni ketika seseorang shalat.
Setelah penelitian itu, Dr Fidelma mencari tahu tentang Islam, lewat buku-buku ke-Islaman dan diskusi dengan rekan-rekannya yang Muslim. Dan akhirnya, dengan kesadaran penuh, Dr Fidelma mengikrarkan ke-Islamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Allah SWT berkenan memberinya hidayah atau petunjuk pada iman. Keyakinannya pada agama Islam yang baru dianutnya itu demikian besar.

Sekarang Dr Fidelma membuka klinik, “Pengobatan dengan Al-Qur’an”. Dia terus mengkaji pengobatan Islami dan memberikan pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan apa saja yang dianjurkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Misalnya, dengan berpuasa, madu, habbatussauda (jinten hitam), minyak zaitun, dan sebagainya.
 وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ اتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَعْقِلُونَ
Allah SWT berfirman: “Dan apabila kamu menyeru untuk mengerjakan shalat, mereka menjadikannya (shalat itu) sebagai ejek-ejekan dan permainan. Yang demikian itu ialah karena mereka suatu kaum yang tidak berakal,” (QS. Al Maa-idah 5 : 58).
Subhanallah,, walaupun orang Kafir gencar menghujat dan memfitnah agama yang hanif (lurus) ini, namun kebenaran Islam tidak akan bisa ditutup-tutupi. [GA]

[ Peringatan ] Pilihkan teman untuk Anak, agar tidak masuk Neraka.

Suasana lingkungan adalah suatu yang sangat menakjubkan dan bisa merubah kehidupan seseorang.

Orang yang tidak biasa berbuat baik bisa berubah sangat rajin berbuat baik ketika dia berada di lingkungan orang-orang yang suka berbuat baik. Sebaliknya orang yang pada mulanya rajin berbuat baik bisa berubah total ketika berada di lingkungan orang-orang yang malas berbuat baik.


Minimal ada 3 fenomena yang membuktikan hal tersebut.
  1. Saat bulan Ramadhan tiba, semua orang larut dalam suasana Ramadhan. Yang biasanya tidak pernah bangun malam tiba-tiba bisa bangun malam untuk makan sahur atau aktivitas yang lain. Yang biasanya tidak pernah pergi ke masjid berubah rajin ke masjid. Yang umumnya tidak pernah puasa, secara drastis kuat puasa berhari-hari. Yang semula jarang membaca al Qur’an pun berubah menjadi sangat rajin membaca al Qur’an. Apa sebab yang melatarbelakangi itu semua? Jawabannya adalah karena kekuatan suasana (baca: lingkungan).
  2. Fenomena yang kedua adalah ketika menunaikan ibadah haji. Saat berada di dekat rumah Allah, Ka’bah semua manusia mengalami perubahan yang sangat kontras. Yang belum pernah berlinangan air mata karena terkenang dengan dosa dan merasa takut dengan siksaNya tiba-tiba bisa menangis tersedu-tersedu di depan Ka’bah. Berjalan kaki cukup jauh bahkan bisa sampai berkilo-kilo pun dijalani demi shalat di masjid padahal di tanah air boleh jadi rumahnya berada di sebelah masjid namun hati belum tergerak untuk mendatanginya. Mengapa ini semua bisa terjadi? Jawabannya adalah karena kekuatan suasana dan lingkungan.
  3. Akhir-akhir ini kita dengan banyak remaja yang ikut-ikutan dalam geng. Mereka awalnya ingin cari jati diri dan ingin diakui sebagai orang yang kuat dan tidak takut kepada siapapun. Setiap geng semua anggota memiliki sikap yang sejenis. Perilaku anggota geng sama, artinya setiap anggota saling mempengaruhi satu sama lain. Tidak pernah ada cerita, geng yang suka mabuk dan bikin kerusuhan, salah satu atau dua anggotanya alim dan sholeh dan tidak ikut dalam kegiatan geng tersebut. Pasti setiap anggota geng akan melakukan perbuatan yang sama. Anak yang tadinya sholat jadi melupakan sholat karena ikut dalam geng yang tidak pernah sholat.

Oleh karena itu, benarlah yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam katakan bahwa agama seseorang itu tergantung lingkungan pergaulannya.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ ».

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang itu akan mengikuti agama teman dekatnya (baca:lingkungan pergaulannya). Oleh karena itu hendaknya kalian perhatikan siapakah yang kalian jadikan sebagai teman dekatnya” (HR Abu Daud no 4833, dinilai hasan oleh al Albani).

Karenanya tidaklah salah jika orang Arab memiliki pepatah

الصاحب ساحب

“Sahabat (baca:lingkungan pergaulan) itu menyeret”. Artinya lingkungan yang baik akan menyeret orang untuk menjadi baik. Sebaliknya lingkungan yang buruk akan menyeret orang untuk menjadi buruk.
Oleh karena itu, disebutkan dalam hadits yang lemah sanadnya namun insya Alloh benar kandungan isinya, agar kita mendahulukan langkah mencari lingkungan yang kondusif sebelum yang lainnya.

عَنْ سَعِيدِ بن رَافِعِ بن خَدِيجٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْتَمِسُوا الْجَارَ قَبْلَ الدَّارِ ، وَالرَّفِيقَ قَبْلَ الطَّرِيقِ .

Dari Said bin Rofi’ bin Khodij dari ayahnya dari kakeknya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Pilihlah tetangga sebelum menentukan untuk berdomisili di suatu tempat dan pilihlah teman perjalanan sebelum menentukan arah perjalanan” (HR Thabrani dalam al Mu’jam al Kabir no 4257, dalam al Majmauz Zawaid no 13534, al Haitsami mengatakan, “Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani namun dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Aban bin al Muhabbar dan dia adalah seorang yang riwayatnya ditinggalkan (matruk)”).

Tidaklah diragukan bahwa lingkungan tetangga yang tidak baik sangat berbengaruh dengan kualitas iman kita di samping menentukan bagaimana model dan bentuk anak keturunan kita.
Oleh karena itu, di antara tanda taubat yang benar dan yang diterima oleh Alloh adalah hijrah lingkungan dengan pengertian meninggalkan lingkungan pergaulan yang buruk dan mencari lingkungan pergaulan yang baik. Sebagaimana nasehat seorang ulama di masa umat sebelum kita ketika menasehati seorang yang memiliki setumpuk dosa karena telah membunuh seratus orang yang tidak berdosa.

انْطَلِقْ إِلَى أَرْضِ كَذَا وَكَذَا فَإِنَّ بِهَا أُنَاسًا يَعْبُدُونَ اللَّهَ فَاعْبُدِ اللَّهَ مَعَهُمْ وَلاَ تَرْجِعْ إِلَى أَرْضِكَ فَإِنَّهَا أَرْضُ سَوْءٍ

“Pergilah ke kampung itu karena di sana terdapat orang-orang yang beribadah kepada Alloh. Beribadahlah kepada Alloh bersama mereka. Jangan pernah kembali ke kampungmu karena kampungmu adalah lingkungan yang buruk” (HR Muslim no 7184 dari Abu Said al Khudri).



Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan hal ini, beliau tidak memberi tanggapan miring. Hal ini menunjukkan bahwa perkataannya dibenarkan oleh nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam .
Jika demikian pentingnya pengaruh lingkungan maka yang perlu kita lakukan adalah mempertahankan suasana baik yang pernah kita rasakan dengan mencari lingkungan pergaulan yang baik atau jika tidak memungkinkan maka kita harus membuat lingkungan yang baik di tempat kita berada.

Sesungguhnya ketika kita hidup di suatu komunitas hanya ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu mempengaruhi atau dipengaruhi. Jika kita tidak mempengaruhi lingkungan sekitar kita maka pasti kitalah yang akan terpengaruh oleh lingkungan yang ada. Tidak ada pilihan lain dalam hal ini. Artinya tidak mungkin ada seorang yang berada di suatu lingkungan dan dia tidak mempengaruhi dan tidak dipengaruhi.

Tidak ada pilihan bagi seorang muslim kecuali berusaha mempengaruhi lingkungan tempat dia tinggal dan beraktivitas karena umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang baik adalah yang berjiwa pendakwah di manapun dia berada.

 قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي

Yang artinya, “Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata’) (QS Yusuf:108).

Ibnul Qoyyim mengatakan, “Ayat tersebut menunjukkan bahwa pengikut Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang-orang berilmu yang mendakwahkan agama Alloh. Barang siapa yang tidak seperti itu maka dia bukanlah pengikut Nabi yang sejati meski termasuk pengikut nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam pengakuan” (Madarij as Salikin 2/482)

Sumber: http://ustadzaris.com (edit)

Kamis, 26 Maret 2015

[ Hikmah ] Thawaf menghidupkan dunia, Kiamat terjadi jika muslim tidak ada

ASTRONOT WANITA JADI MU’ALAF, Sunita Williams, seseorang wanita India pertama yang pergi ke bulan (satelit bumi) pada tanggal 9-07-2011. Kembalinya dari Bln (bulan = satelit bumi). langsung, masuk serta memeluk Agama Islam.

”Dari Bulan seluruh Bumi kelihatan HITAM dan GELAP kecuali 2 tempat yang TERANG dan BERCAHAYA.

Ketika aku lihat dengan Teleskop, Ternyata tempat itu adalah MEKAH dan MADINAH.
Dan di Bulan semua FREKUENSI SUARA tidak berfungsi, Tapi aku masih mendengar suara ADZAN.


Prof Lawrence E Yoseph : Sungguh kita sudah berhutang besar pada umat Islam, dalam Encyclopedia Americana menulis : “… Seumpamanya beberapa orang Islam berhenti melakukan thawaf maupun shalat di muka bumi ini, pasti bakal terhentilah rotasi bumi kita ini, lantaran perputaran dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tak akan memencarkan gelombang elektromagnetik.

Menurut hasil riset dari 15 Kampus : Tunjukkan Hajar Aswad yaitu batu meteor yang memiliki kandungan logam yang sangatlah tinggi, yakni 23. 000 kali dari baja yang ada.
Sebagian astronot yang mengangkasa lihat satu cahaya yang teramat jelas mememancar dari bumi, serta setetlah di teliti nyatanya bersumber dari Bait Allah atau Ka’bah. Super konduktor itu yaitu Hajar Aswad, yang berperan seperti mikrofon yang tengah siaran serta jaraknya meraih beberapa ribu mil jangkauan siarannya.

Prof Lawrence E Yoseph – Fl Whiple menulis : “… Sungguh kita berhutang besar pada orang Islam, shalat, tawaf serta pas saat melindungi super konduktor itu… ”

Beberapa astronot sudah temukan : bahwa planet Bumi itu keluarkan sejenis radiasi. Radiasi yang ada di seputar ka’bah ini mempunyai karakteristik serta menghubungkan pada Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam. Di tengah-tengah pada kutub utara serta kutub selatan, ada satu ruang yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, ini berarti jika kita keluarkan kompas di ruang itu, jadi jarum kompas itu akan tidak bergerak sekalipun lantaran daya tarik yang sama besarnya pada ke-2 kutub.
Tersebut penyebab bila seorang tinggal di Mekah, jadi ia bakal hidup lebih lama, lebih sehat, serta sedikit di pengaruhi oleh banyak kemampuan gravitasi.

Karenanya lah saat kitìa melingkari Ka’Bah, jadi seakan- bakal diri kita di-charged lagi oleh satu daya misterius serta ini yaitu kenyataan yang sudah dibuktikan dengan cara ilmiah.
Makkah juga adalah pusat bumi. Makkah yaitu Pusat dari lapisan-lapisan langit Terdapat banyak ayat serta hadits nabawi yang menyiratkan kenyataan ini.

Allah berfirman : ‘Hai kelompok jin serta manusia, bila anda mampu menembus (melewati) penjuru langit serta bumi, jadi lintasilah, anda tidak bisa menembusnya tetapi dengan kemampuan. ’ (ar-Rahman : 33).

Menurut kisah Ibnu Abbas serta Abdullah bin Amr bin As, dulu Hajar Aswad bukan sekedar berwarna putih namun juga memancarkan cahaya yang berkilauan. Seumpamanya Allah subhanahu wata’ala tak memadamkan kilauannya, tak seseorang manusia juga yang mampu mamandangnya. Dalam riset yang lain, mereka mengungkap bahwa batu Hajar Aswad adalah batu tertua didunia serta dapat juga mengambang di air. Di suatu musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu itu (dari Ka’Bah) serta pihak musium juga menyampaikan bahwa bongkahan batu-batu itu bukanlah datang dari system tatasurya kita.
 
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : Hajar Aswad itu di turunkan dari surga, warnanya lebih putih dari pada susu, serta dosa-dosa anak cucu Adamlah yang membuatnya hitam.

Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Illaha illallah, Allahu Akbar
Begitu bergetar hati kita lihat dahsyatnya gerakan thawaf haji serta Umroh. Ini yaitu jawaban fitnah serta tuduhan jahiliyah yang tidak didasari ilmu dan pengetahuan ; yakni kenapa golongan Muslimin shalat ke arah kiblat serta bahwa umat Islam dikira menyembah Hajar Aswad. Cuma Allah Yang Maha Kuasa Serta Segala-Galanya.


 sumber: http://www.tvmuh.com, https://myfitriblog.wordpress.com

[ Hikmah ] Hidup singkat (1,5 jam), ibarat mampir ngombe (minum)..

Ada kiasan bahwa hidup di dunia seperti mampir ngombe (minum). Orang minum selama-lamanya 1,5 jam. Ternyata cuma 1,5 jam di akherat saja hidup kita di dunia ini.

Peringatan Allah swt:
(1) Demi masa (2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, (3) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al-'Ashr : 1-4)



Mengapa Allah SWT berfirman bhwa manusia sungguh berada dalam kerugian ? pernahkah kita renungkan apa tujuan utama kita hidup di dunia dan berapa lama Allah SWT memberi kita waktu untuk mencapai tujuan tersebut ? jangan lupa Sobat, Allah SWT menciptakan manusia semata-mata hanya untuk beribadah kepada-Nya.
"Dan Tidaklah Aku Menciptakan Jin dan Manusia Kecuali untuk Beribadah Kepada-Ku" (Adz Dzariyat : 56)

Apakah anda pernah membandingkan lama kehidupan di dunia dengan kehidupan akhirat ? pernahkah anda menghitung sebenarnya berapa lama waktu kita beribadah pada Allah SWT jika dibandingkan dengan kehidupan di akhirat ?

Misalkan kita buat rata-rata umur hidup manusia di dunia adalah 63 tahun.

Kemudian kita perhatikan Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhan-mu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Qs. Al-Hajj [22]:47) “

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya pada satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (dan dunia pun musnah).” (Qs. Al-Sajdah [32]:5);

Berdasarkan ayat di atas bahwa 1 hari di akhirat = 1000 tahun di dunia, sekarang mari kita hitung.

1 hari di akhirat = 1000 tahun.
24 jam di akhirat = 1000 tahun.
3 jam di akhirat = 125 tahun.
1,5 jam di akhirat = 62,5 tahun.

Jadi bila umur manusia rata-rata 63 tahun maka menurut waktu akhirat adalah 1,5 jam (akhirat), hanya mampir ngombe.

Allah SWT memberi kita umur didunia ini rata-rata hanya 1,5 jam waktu akhirat. Pantaslah banyak Firman Allah SWT yang selalu mengingatkan kita masalah waktu seperti dalam surat Al-'Ashr diatas.

Ternyata hanya satu setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka. (QS. 35:15, 4:170)

Cuma satu setengah jam saja cobaan hidup, maka bersabarlah. (QS. 74:7, 52:48, 39:1­0)
Demikian juga hanya satu setengah jam saja kita harus menahan nafsu dan mengganti dengan sunnah-Nya. (QS. 12:53, 33:38)

"Satu Setengah Jam" sebuah perjuangan yang teramat singkat dan Allah akan mengganti dengan surga Ridha Allah. (QS. 9:72, 98:8, 4:114)

Maka berjuanglah untuk mencari bekal perjalanan panjang nanti. (QS. 59:18, 42:20, 3:148, 28:77)
Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." (QS. 23:114)

Kemudian berapa lama waktu yang kita gunakan untuk beribadah kepada Allah SWT ?

Kita ambil contoh dalam sehari semalam kita sholat 5 waktu x 10 menit tiap-tiap sholat, maka dalam 24 jam kita hanya menggunakan waktu untuk sholat selama 50 menit.

Bila dikalikan setahun = 50 menit x 365 = 18.250 menit, bila
umur kita 63 tahun maka = 18.250 x 63
= 1.149.750 menit / 60
= 19.162 jam / 24
= 798 hari / 365
= 2 tahun

Jadi dari 63 tahun hidup kita di dunia hanya 2 tahun digunakan untuk beribadah (sholat).
Bila menggunakan perhitungan akhirat = 2 x 0,024 = 0,048 jam waktu akhirat atau setara dengan 2,8 menit.


Untuk mendapatkan surga yang kekal abadi di akhirat kita hanya menggunakan waktu selama 2,8 menit untuk beribadah kepada Allah SWT, pantaskah ?

Semoga Allah SWT membimbing kita menuju Ridho-Nya, Aamiin Ya Robbal 'Alamiin.

sumber: https://id-id.facebook.com/SyiarkanIslam

[ amalan ] Ibadah apa yang dicari manusia untuk kebahagiaan akherat ?

“Dzikir kepada allah Ta’ala adalah ibadah terbesar dibandingkan ibadah lainnya,” demikian kata Ibn Abbas RA

MENJELASKAN hal ini,  Imam Ghazali dalam kitabnya “Dzikurllah” menulis, “Jika Anda bertanya, kenapa dzikir kepada Allah yang dikerjakan secara samar oleh lisan dan tanpa memerlukan tenaga yang besar menjadi lebih utama dan lebih bermanfaat dibandingkan dengan sejumlah ibadah yang dalam pelaksanaannya banyak mengandung kesulitan?”

Imam Ghazali menjelaskan bahwa dzikir mengharuskan adanya rasa suka dan cinta kepada Allah Ta’ala. Maka tidak akan ada yang mengamalkannya kecuali jiwa yang dipenuhi rasa suka, dan cinta untuk selalu mengingat dan kembali kepada-Nya.
Orang yang mencintai sesuatu akan banyak mengingatnya, dan orang yang banyak mengingat sesuatu (meskipun pada mulanya ini adalah bentu pembebanan) pasti akan mencintainya. Begitu halnya dengan orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala.
Apabila seorang Muslim sampai pada derajat suka berdikir, maka ia tidak akan melakukan erbuatan lain selain dzikir kepada Allah Ta’ala. Sesuatu yang selain Allah adalah sesuatu yang pasti meninggalkannya saat kematian menjemput. Nah, di sinilah urgensi mengapa setiap jiwa sangat membutuhkan amalan dzikir.
Dengan demikian, apa saja manfaat utama dari amalan yang sampai dibahas secara khusus oleh Imam Ghazali ini?
Pertama, kebahagiaan setelah kematian
Ketika seorang Muslim meninggal dunia, maka harta, istri, anak, dan kekuasaan akan meninggalkannya. Ya, tidak ada lagi yang bersamanya selain dzikir kepada Allah Ta’ala. Saat itulah, amalan dzikir akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi diirnya.
Imam Ghazali memberikan ilustrasi menarik akan hal ini. “Ada orang bertanya, ‘Ia sudah lenyap, lalu bagaimana perbuatan dzikir kepada Allah masih tetap kekal bersamanya?”
Imam Ghazali pun menjelaskan, “Sebenarnya ia tidak benar-benar lenyap, yang juga melenyapkan amalan dzikir. Ia hanya lenyap dari dunia dan alam syahadah, bukan dari alam malakut. Hal ini tertera dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 169-170.”
Kedua, senantiasa diingat oleh Allah Ta’ala
Di dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman;
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
“Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (QS. Al-Baqarah [2]: 152).
Tsabit Al-Banani berkata, “Saya tahu kapan Allah mengingatku.” Orang-orang pun merasa khawatir dengan ucapannya sehingga mereka pun bertanya, “Bagaimana kamu mengetahuinya?” Tsabit menjawab, “Saat aku mengingat-Nya, maka Dia mengingatku.”
Dalam Hadits Qudsi juga disebutkan, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku akan bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena Aku.” (HR. Baihaqi & Hakim).
Subhanallah, bagaimana kalau Allah yang mengingat diri kita yang dhoif. Bayangkan saja, seorang kepala desa akan sangat senang jika dirinya senantiasa diingat oleh gubernur atau presiden. Bagaimana kalau yang mengingat kita adalah Allah Ta’ala, Rabbul ‘Alamin!
Pantas jika kemudian sahabat Nabi Shallallahu alayhi wasallam, Muadz bin Jabal berkata, “Tidak ada yang disesali oleh penghuni surga selain waktu yang mereka lewatkan tanpa berdzikir kepada Allah Ta’ala.”

Ketiga, diliputi kebaikan demi kebaikan
Seorang Muslim yang senantiasa berdzikir akan senantiasa mendapatkan kebaikan demi kebaikan.
Rasulullah bersabda, “Tiada suatu kaum yang duduk sambil berdzikir kepada Allah melainkan mereka akan dikelilingi oleh malaikat, diselimuti oleh rahmat dan Allah akan mengingat mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Bukhari).
Sementara itu hadits yang lain menyebutkan, “Tiada suatu kaum yang berkumpul sambil mengingat Allah dimana dengan perbuatan itu mereka tidak menginginkan apa pun selain diri-Nya, melainkan penghuni langit akan berseru kepada mereka, ‘Bangkitlah, kalian telah diampuni. Keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan’.” (HR. Ahmad).
Oleh karena itu, sangat luar biasa kasih sayang Allah kepada umat Islam. Manfaat dzikir yang sedemikian luar biasa bagi kehidupan dunia-akhirat kita senantiasa Allah ulang-ulang di dalam kitab-Nya agar kita terus menerus mengamalkannya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 41).
Bahkan saat kita usai sholat pun, Allah tekankan agar kita terus berdzikir kepada-Nya.
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring” (QS. An-Nisa [4]: 103).
Dengan demikian, mari kita upayakan agar muncul rasa suka dan cinta untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya. Karena amalan ini sangat mudah diamalkan dengan manfaat yang sangat luar biasa. Tidak saja menjamin kebaikan di dunia, tetapi juga memastikan kebaikan di akhirat. Semoga Allah anugerahi kita hati yang senantiasa suka, cinta dan rindu untuk selalu berdzikir kepada-Nya. 
Wallahu a’lam.*

sumber: hidayatullah.com

[ peringatan ] Kenali kebiasaan yang bisa menyebabkan pelupa..

Mungkin bukan rahasia umum lagi bila gula dikatakan dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Bahkan dalam penelitian terbaru yang diterbitkan jurnal Appetite menemukan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan disfungsi kognitif.

Tapi ternyata, keburukan gula tak cukup disitu. Karena seperti dilansir Womenshealth, Jumat (16/5/2014) konsumsi gula berlebihan juga bisa menyebabkan kerusakan pada otak. Seperti pada sebuah studi pada 2013 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition yang menyebutkan gula dapat menganggu fungsi otak.

Kemudian penelitian lainnya dari Wake Forest School of Medicine menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh selama satu bulan cenderung mudah lupa dan merusak memori.

Seorang Neuropatoligis dari Brown University, Suzanne de La Monte, MD, MPH, dan rekan-rekannya bahkan menciptakan istilah 'diabetes tipe 3' untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam otak ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman manis.
Penelitian mereka mengisyaratkan bahwa kelebihan gula dapat menyebabkan resistensi insulin di otak, yang mengakibatkan neurodegeneration dan penyakit Alzheimer. "Hal ini cukup menakutkan," kata Suzanne. (Liputan6.com, Jakarta)

[ Hikmah ] Emas dilarang bagi kaum Pria dalam Islam, Inilah rahasia larangan itu.

Dalam Islam, kaum lelaki diharamkan memakai apa sahaja barangan yang berunsurkan emas termasuk gigi emas.
Larangan ini jelas dalam sebuah hadis sahih dari Abu Musa r.a. bahawa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Telah diharamkan memakai sutera dan emas bagi lelaki dari umatku dan dihalalkan bagi wanitanya”. (Hadis riwayat At-Tirmidzi. A-Nasai dan Ahmad)

Daripada hadis ini, emas dalam bentuk apa pun, sama ada emas putih, emas suasa atau apa sahaja logam pelbagai warna yang mengandungi unsur emas hukumnya adalah haram.
Sementara itu, benda yang dicat dengan warna emas tidak boleh dikatakan sebagai emas. Ulama sependapat bahawa hukumnya tidak haram kerana ia bukannya emas – hanya rupa dan warna saja kelihatan sama.
Yang haram adalah emas dan bukan kemiripannya.
Hikmah disebalik larangan itu, umat Islam sebenarnya diajar supaya senantiasa tunduk dan patuh kepada perintah Allah SWT dan Rasul. Disamping mengajar kita supaya hidup secara sederhana dan tidak bermegah-megah dalam berhias.



Wanita memakai emas
Perhiasan emas hanya diberikan kelonggaran kepada wanita untuk memakainya sebagai alat mencantikkan diri dan menarik perhatian suami. Manakala lelaki pula tidak ada keperluan untuk menambah hiasan pada diri mereka kerana perhiasan sebegitu tidak sesuai dengan sifat dan kejantanan seorang lelaki.
Kebelakangan ini, perintah Allah yang diturunkan melalui Rasul sejak 1,400 tahun dahulu mula tersingkap hikmah dan kebenarannya terutama dari sudut perubatan.
Ahli sains menyimpulkan bahawa partikel emas mampu menembusi kulit dan masuk ke dalam saluran darah manusia yang mampu memberi kesan buruk kepada ketahanan badan seterusnya menjejaskan kesihatan kepada pemakai.
Dari sudut sains menjelaskan bahawa kondisi dan tekstur kulit lelaki sangat berbeza dengan seorang wanita.
Melalui satu perkongsian sumber yang dimuatnaik di sebuah blog, perhiasan emas yang kita pakai juga bukanlah seratus peratus emas tulen. Emas tulen adalah 24 karat tetapi kebanyakan barang kemas adalah dalam bentuk 18 dan 22 karat. Ini bermakna, jika emas itu 18 karat atau 22 karat, 75 peratus kandungannya ialah emas tulen, manakala 25 peratus lagi terdiri daripada logam lain yang mungkin boleh jadi dibentuk daripada perak, tembaga, zink atau paladium.
Tujuan utama menambahkan logam lain adalah untuk menguatkan produk tersebut dan emas campuran yang tahan lasak ini dipanggil aloi emas.
Kesan penggunaan emas terhadap kulit sebenarnya sudah dikaji oleh seorang pakar perunding dari International Gold Corporation di Johannesburg, Afrika Selatan bernama william S. Rapson.
Daripada penyelidikannya mendapati bahawa kulit manusia boleh menghasilkan asid amino dan natrium klorida.
Apabila kita berpeluh, kedua-dua bahan kimia tersebut akan bertindak balas dengan aloi emas yang dipakai. Kesan reaksi kimia dan geseran kulit, aloi emas dikesan boleh menyerap masuk ke dalam kulit manusia.
Partikel-partikel aloi emas yang kurang daripada 40 nanometer memang terbukti boleh memasuki liang-liang roma kulit. Kajian dermatologi turut menunjukkan penyerapan partikel emas boleh dipercepatkan oleh keadaan pH (ukuran keasidan) kulit yang tinggi alkalinya. Dan terbukti, pH kulit lelaki adalah beralkali lebih tinggi daripada perempuan.
Tambahan pula, lelaki lebih cenderung memiliki kulit dan bulu roma yang tebal serta kasar berbanding wanita. Sebab itulah kenapa sains mendapati lelaki mampu menyerap partikel emas lebih tinggi berbanding wanita.
Apa pula yang akan berlaku selepas penyerapan logam ke dalam kulit?
Apabila partikel emas sudah masuk ke dalam epidermis dan sistem peredaran darah, ia boleh menyebabkan clumping protein atau protein terkumpul.
Keadaan itu menjadikannya tidak berfungsi lalu memberikan impak kepada sistem kardiovaskular lelaki.
Malah, penemuan baru oleh pasukan penyelidik di University of California, San Francisco (UCSF), begitu mengejutkan apabila mendapati pengumpulan protein ini boleh mempercepatkan proses penuaan.
Pengarah Larry L. Hillblom Center, Biology of Aging di USCF, Profesor Cynthia Kenyon, berkata kecenderungan protein melekat bersama-sama akan mengakibatkan saluran darah tersumbat dan tidak berfungsi, seterusnya menjadi toksik.
Apa yang mengejutkan, rupanya kehadiran protein tidak larut ini banyak dikesan di dalam otak pesakit-pesakit yang menghidap penyakit neurodegenerative, termasuklah Alzheimer, Parkinson dan Amyotrophic sklerosis lateral (ALS).


Penyakit Neurodegenerative.
Bagaimana pula dengan wanita? Adakah pemakaian emas juga berbahaya kepada golongan ini?
Wanita tidak menderita masalah tersebut kerana mereka memiliki keistimewaan yang tidak ada pada lelaki iaitu hormon estrogen.
Dari segi kesihatan, hormon ini membantu hal-hal mobiliti dalam peredaran darah. Apabila kepekatan estrogen tinggi terutamanya semasa haid, saluran darah akan mengembang dan membesar untuk keselesaan perjalanan serta pengeluaran darah.
Walaupun lelaki juga memiliki hormon estrogen, tapi ia sangat sedikit malah fungsinya juga tidak diketahui. Malah, estrogen lelaki cuma berkeadaan statik dan saluran darah mereka tidak mengalami pengembangan seperti wanita.
Jadi, jika sekiranya ada partikel emas memasuki badan lelaki, partikel berbahaya itu akan menyumbat saluran darah dan sebab itulah kenapa lelaki cenderung mengalami masalah kesihatan seperti kardiovaskular.
Dan inilah sebabnya kenapa Islam melarang lelaki daripada memakai emas.
sumber: inibl0gberita.blogspot.com

[ peringatan ] Karena Emas, Allah swt tidak mau manusia melupakan-Nya....

Islam memberikan aturan dan rambu-rambu dalam kehidupan, didasarkan atas keberadaan dan kehendak Allah swt. Allah swt yang memiliki sifat Maha... maka tidak mau disaingi oleh manusia meskipun manusia bisa berbuat yang sama dengan Allah swt. Misal, manusia bisa dipuji dan memuji, tetapi tidak boleh memuji manusia sehingga melupakan Allah swt atau menyebabkan lupa kepada Allah swt.
Beberapa larangan tentang pakaian berdasarkan hadist, sebagai berikut:

Haram menggunakan wadah yang terbuat dari emas atau perak untuk minum dan sebagainya, baik bagi pria maupun wanita

             Hadis riwayat Ummu Salamah ra., istri Nabi saw.:
Rasulullah saw. bersabda: Orang yang minum dengan wadah yang terbuat dari perak, sesungguhnya menggelegak dalam perutnya api neraka Jahanam. (Shahih Muslim No.3846)


Haram menggunakan wadah emas dan perak bagi pria dan wanita. 
Haram cincin emas dan sutera untuk pria tetapi boleh bagi wanita dan diperbolehkan memakai kain sutera bagi lelaki (sebagai tanda) asal lebarnya tidak lebih dari empat jari
             Hadis riwayat Barra' bin Azib ra., ia berkata:
Rasulullah saw. memerintahkan kami untuk melaksanakan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara. Beliau memerintahkan kami menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendoakan orang bersin (mengucap yarhamukallah), melaksanakan sumpah dengan benar, menolong orang yang teraniaya, memenuhi undangan dan menyebarkan salam. Beliau melarang kami dari cincin atau bercincin emas, minum dengan wadah dari perak, hamparan sutera, pakaian buatan Qas (terbuat dari sutera) serta mengenakan pakaian sutera baik yang tebal dan tipis. (Shahih Muslim No.3848)
             Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman ra.:
Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian minum dalam wadah emas dan perak dan jangan mengenakan pakaian sutera sebab pakaian sutera itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia dan untuk kalian di akhirat pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.3849)
             Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Umar bin Khathab melihat kain sutera bergaris pada pintu mesjid lalu berkata: Ya Rasulullah saw.! Kalau saja engkau membeli ini lalu engkau kenakan di hadapan kaum muslimin pada hari Jumat dan untuk menemui tamu utusan (delegasi) yang datang kepadamu! Rasulullah saw. bersabda: Yang memakai ini hanyalah orang yang tidak mempunyai bagian memakainya di akhirat. Beberapa waktu kemudian, Rasulullah saw. mendapatkan beberapa potong kain sutera. Rasulullah saw. memberikan sebagian kepada Umar. Umar bertanya: Ya Rasulullah saw.! Engkau memberikanku pakaian ini padahal engkau telah mengatakan tentang kain sutera Utharid beberapa waktu yang lalu? Rasulullah saw. bersabda: Aku memberikan ini kepadamu bukan untuk engkau pakai. Lalu Umar memberikannya kepada saudaranya yang masih musyrik di Mekah. (Shahih Muslim No.3851)
             Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra., ia berkata:
Dihadiahkan kepada Rasulullah saw. kain sutera bergaris. Rasulullah saw. mengirimkannya kepadaku maka aku pun memakainya. Tetapi aku melihat kemarahan di wajah beliau. Beliau bersabda: Sungguh, aku mengirimkan pakaian itu kepadamu bukannya untuk engkau pakai tetapi aku mengirimkannya agar engkau memotong-motongnya menjadi kerudung buat para wanita. (Shahih Muslim No.3862)
             Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. mengirimkan selembar jubah sutera tipis kepada Umar. Lalu Umar berkata: Engkau mengirimkan pakaian ini kepadaku padahal engkau telah mengatakan tentangnya kemarin. Rasulullah saw. bersabda: Aku mengirimkannya kepadamu bukan untuk engkau pakai, tetapi agar engkau dapat memanfaatkan harga penjualannya. (Shahih Muslim No.3865)
             Hadis riwayat Anas bin Malik ra. berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa mengenakan pakaian sutera di dunia, maka ia tidak akan memakainya di akhirat. (Shahih Muslim No.3866)
             Hadis riwayat Uqbah bin Amir ra., ia berkata:
Rasulullah saw. diberi hadiah sejenis pakaian luar dari sutera. Beliau memakainya untuk mendirikan salat. Ketika selesai salat, beliau segera menanggalkannya dengan keras seperti tidak menyukainya kemudian bersabda: Tidak pantas pakaian ini untuk orang-orang yang bertakwa. (Shahih Muslim No.3868)
 
Boleh kaum pria memakai sutera bila ia berkudis atau sejenisnya
             Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Rasulullah saw. telah memberi kemurahan (dispensasi) kepada Abdurrahman bin Auf dan Zubair bin Awwam untuk mengenakan pakaian sutera dalam perjalanan karena kudis yang mereka derita atau disebabkan penyakit mereka. (Shahih Muslim No.3869)

Keutamaan pakaian hibarah
             Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Dari Qatadah ia berkata: Kami bertanya kepada Anas bin Malik: Pakaian apakah yang paling disukai dan dikagumi Rasulullah saw.? Anas bin Malik ra. menjawab: Kain hibarah (pakaian bercorak terbuat dari kain katun). (Shahih Muslim No.3877)

Kesederhanaan dalam berpakaian serta mencukupkan diri dengan yang kasar dan mudah dalam pakaian, permadani dan sebagainya. Boleh memakai pakaian berbulu dan pakaian yang ada gambarnya
             Hadis riwayat Aisyah ra.:
Dari Abu Burdah ia berkata: Aku datang untuk menemui Aisyah ra. lalu ia mengeluarkan kain kasar buatan Yaman dan baju dari kain tambalan. Aisyah ra. bersumpah demi Allah, bahwa Rasulullah saw. wafat ketika sedang memakai kedua potong pakaian ini. (Shahih Muslim No.3879)
             Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Bantal Rasulullah saw. yang biasa beliau gunakan untuk bersandar adalah terbuat dari kulit yang diisi sabut. (Shahih Muslim No.3882)

 
Boleh menggunakan permadani
             Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Ketika aku kawin, Rasulullah saw. bertanya kepadaku: Apakah engkau mempergunakan permadani? Saya menjawab: Bagaimana saya mempunyai permadani itu. Rasulullah saw. bersabda: Ingatlah, sesungguhnya itu akan ada. (Shahih Muslim No.3884)

Haram menyeretkan pakaian karena sombong serta menerangkan batas memanjangkan pakaian yang diperbolehkan dan yang dianjurkan
             Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak akan memandang orang yang menyeretkan pakaiannya dengan sombong. (Shahih Muslim No.3887)
             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Ia melihat seorang lelaki menyeret kainnya, ia menghentakkan kakinya ke bumi, lelaki itu adalah pangeran (penguasa) Bahrain. Ia berkata: Pangeran datang, pangeran datang! Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak akan memandang orang yang menyeretkan kainnya dengan kecongkakan. (Shahih Muslim No.3893)

Haram berlagak dalam berjalan sambil mengagumi pakaiannya
             Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Ketika seorang lelaki sedang berjalan, ia benar-benar terkejut oleh juntai rambut dan mantelnya, tiba-tiba ia berikut bumi ditenggelamkan maka iapun terbenam di dalam bumi sampai hari kiamat. (Shahih Muslim No.3894)

Rabu, 25 Maret 2015

[ Parenting ] Berbahagia memiliki dan mendidik Anak Wanita

1| Berbahagialah orangtua yg dikaruniakan anak wanita sebab Rasulullah telah menjamin baginya surga jika sabar dan sukses mendidiknya
2| Barangsiapa yg diuji dengan memiliki anak wanita, lalu ia asuh mereka dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka (HR.Bukhari)
3| Sebagian orangtua menganggap remeh mendidik anak wanita, bahkan lebih mengunggulkan anak laki. Padahal wanita adalah tiang peradaban dunia
4| Itulah kenapa, jika gagal mendidik anak wanita berarti kita telah memutus kebaikan untuk generasi masa depan

5| Gagal mendidik anak wanita berarti kelak kita akan kekurangan #ibubaik di masa depan. Dan ujung-ujungnya rusaklah masyarakat
6| Ajarilah anak wanita kita akan keutamaan menjaga kesucian diri bukan sekedar menjaga keperawanan. Suci dan perawan itu beda !
7| Perawan terkait dengan faktor fisik, dimana selaput dara tidak robek. Sementara suci terkait dgn faktor akhlak dan sikap
8 | Banyak wanita yang bisa jadi masih perawan tapi tidak suci. Ia membiarkan badannya disentuh, bibirnya dikecup lelaki lain, asal tidak bersetubuh
9| Sementara banyak juga wanita yg tidak perawan atas sebab kecelakaan, terjatuh, tapi masih suci. Sebab ia tak biarkan lelaki lain menyentuhnya
10| Quran memberikan gelar wanita terbaik kepada Maryam tersebab ia selalu menjaga kesucian dirinya dalam kata, sikap dan tingkah laku
11| Maryam tak sembarang gaul dengan lelaki asing. Maka, saat ia dinyatakan hamil, ia tetap suci di mata Allah
12| Demikian pula dengan Bunda Khadijah, istri rasulullah yg tidak lagi perawan tapi digelari 'Ath Thohirah' atau wanita suci
13| Dari rahim wanita suci kelak muncul generasi berkualitas. Nabi Isa adalah bukti keberkahan dari wanita yg menjaga kesuciannya
14| Maka, tugas utama ortu yang memiliki anak wanita adalah mengingatkan pentingnya kesucian bukan sekedar keperawanan
15| Ajarkan anak wanita utk bersikap sepatutnya terhadap lelaki asing atau yg bukan mahram. Ramah boleh tapi tetap jaga kemuliaan diri
16| Saat anak wanita belum baligh atau masih anak2, ajarkan ia utk membedakan 3 jenis sentuhan : pantas, meragukan dan haram
17| Sentuhan pantas itu muaranya kasih sayang. Ini dilakukan oleh orang lain kepada anak wanita yg belum baligh di bagian sekitar kepala dan pundak
18| Sentuhan yg meragukan. Yakni antara kasing sayang versus nafsu. Biasanya berpindah-pindah tempat. Dari kepala turun ke bahu trus ke pinggang
19| Jika sudah melewati batas bahu, yakni ke pinggang, atau ke perut, ajarkan anak utk menolak dgn kalimat "Aku gak suka ah"
20| Terakhir, sentuhan haram yakni di wilayah sekitar kemaluan dan buah dada. Ajarkan anak kemampuan utk menolak dan menghindar
21| Dengan mengajari anak wanita kita tentang sentuhan, mengajarkan juga kepada mereka tentang berharganya tubuh mereka. Tidak sembarangan disentuh
22| Selain itu, ajarkan juga kepada anak wanita kita tentang siapa itu saudara, sahabat, kenalan dan orang asing. Sikapi dgn beda
23| Buat anak wanita tidak membutuhkan sosok lelaki lain yg jadi 'pahlawan' nya selain ayah, kakek dan kakak kandungnya



24| Saat mereka tumbuh remaja, tak jual murah dirinya demi dicintai lelaki lain. Sebab sudah ada sosok lelaki idola dalam hidupnya, khususnya ayahnya
25| Sebagian besar remaja wanita yg memutuskan untuk pacaran, karena tak punya lelaki idola di rumahnya sebagai tempat berbagi
26| Dengan ayah dan kakak kandung tidak akrab. Sehingga ia membutuhkan figur lelaki lain. Akhirnya, perlahan kesuciannya pudar. Jadilah mereka anak cabe-cabean
27| Itulah kenapa AYAH perlu hadir dalam jiwa anak wanita sedari dini. Harus ada ikatan batin di antara mrk agar anak wanita tak cari idola lain
28| Ayah harus sering berkomunikasi dengan anak wanita nya saat dalam kandungan. Saat lahir, anak mengenali suara ayahnya pertama kali yg didengar
29| Saat lahir, jadikan wajah AYAH lebih banyak discan dalam memori anak. Hadirkan ekspresi saat menggendong anak

30| Ikatan batin antara ayah dan anak wanita ini memberi pengaruh saat anak tumbuh dewasa dan mengalami persoalan hidup
31| Saat anak wanita mulai jatuh cinta, ia akan jadikan AYAH sebagai mentor cintanya. Tak ingin ditipu lelaki buaya. Nasehat ayah jadi panduan
32| Saat anak wanita siap menikah, ia mencari sosok lelaki yg seperti ayahnya. Atau setidaknya pilihan ayahnya
33| Bahkan saat anak wanita menjalani gonjang ganjing pernikahan. Ia tak butuh lelaki lain sebagai tempat curhat. Ayahnya lah yg jadi labuhan
34| Peran ayah dalam menjaga kesucian anak wanita sangat vital. Rusaknya moral anak wanita saat ini salah satunya karena ketidakterlibatan ayah dalam mengasuh
35| Karena itu, ajaklah para ayah agar terlibat dalam pengasuhan. Tak cuma sekedar cari nafkah. Tapi peduli akan anaknya khususnya yg wanita
36| Semoga anak wanita di negeri ini selalu jaga kesuciannya sehingga lahir generasi yg diberkahi

Wallahu a`lam ...
Semoga bermanfaat.
*Copas status FB Vie Priyati*

[ Hikmah ] Ibarat Memiliki Istri 4, salah dalam berbagi kasih sayang..

Bagaimana jika Anda Seorang raja memiliki 4 orang istri ???

Sang raja sangat mencintai istri yg ke 4, cinta yang tergila-gila. Bahkan dia terus berupaya mendapatkan redhanya.
Adapun istri yg ketiga, juga sangat dicintainya. Tapi dia merasa sang istri ini berpotensi meninggalkannya dan menikah dengan lelaki lain.
Adapun istri yg kedua, adalah tumpuannya srlama ini dalam susah dan duka. Dialah yg selalu memperhatikan suaminya dan berada disampingnya dikala sempit.
Adapun istri pertama, sering diabaikannya, tdk dirawatnya dan tdk ditunaikan hak2nya. Padahal dialah istri yang paling mencintainya, dan berperan maksimal dlm menjaga kerajaannya.


Suatu hari sang raja jatuh sakit dan merasa ajalnya sudah dekat. Dia merenung dan berkata kpd dirinya: Aku punya 4 istri. Aku tdk mau sendirian masuk kedalam kubur.
Maka dia tanya istri yg ke 4: Engkaulah istri yg paling aku cintai dari semua istri2ku. Dan aku penuhi semua keinginan dan permintaanmu. Sekarang, maukah kamu menemani aku di kubur dan menghiburku?
Istri ke 4 menjawab: Mustahil aku lakuan itu.
Ia pun berlalu meninggalkan suaminya dan tdk peduli.
Dipanggilnyalah istri ke 3: "Aku mencintaimu sepenuh hidupku. Maukah kamu menemaniku di kuburku?"
Istri ke 3 menjawab: "O pastilah aku gak mau. Kehidupan sepeninggalmu terlalu indah. Aku akan kawin dengan lelaki lain...."
Lalu dia panggil istri ke 2: Aku dulu srlalu bersandar kepadamu dikala susah. Dan engkau selalu berkorban utkku. Maukah kamu menemaniku di kuburku?
Istri ke 2 menjawab: "Maafkan daku, aku gak bisa menemanimu. Tapi akau akan antarkanmu sampai ke liang kuburmu.."
Raja sangat sedih sekali, karena semua istrinya telah durhaka kpdnya...
Tiba-tiba ada suara dari kejauhan, berkata:
"Aku akan menemanimu di kuburmu... aku kan selalu bersamamu kemanapun kau pergi...!"
Sang raja menengok ke arah suara, rupanya istrinya yang pertama, kondisinya sangat kurus, lemah dan sakit, karena telah disia-siakannya. Maka sang raja pun menyesal atas buruknya perhatiannya kpd sang istri pertama.
Suami berkata: "Seharusnya aku lebih memperhatikanmu ketimbang yang lain. Klu waktu bisa kembali, niscaya engkaulah yg paling aku perhatikan dari seluruh istriku.

Sebenarnya wahai saudara tercinta, semua kita punya 4 istri.
Yg ke 4 itu adalah jasad kita. Betapapun kita memperhatikannya, memperturutkan syahawatnya, ia akan segera meninggalkan kita begitu mati.
Yg ke 3 adalah harta dan aset kita. Ketika kita mati ia akan pergi berpindah tangan ke pada pemilik yg lain.
Yg ke 2 adalah keluarga dan teman2, betapapun pengorbanannya kepada kita selama hidup, maka saat mati takkan lebih pengorbanannya dari mengantarkan ke kuburan.
Yang pertama adalah amal shaleh. Kita terlanjur sibuk dan lalai dari memberinya makan dan perhatian, demi memenuhi syahawat, harta, dan teman2 kita. Padahal amalan kitalah satu2nya yang akan bersama kita dalam kubur.

Kira-kira, seandainya amalanmu hari ini tampil dihadapanmu dalam bentuk manusia, bagaimanakah kira2 bentuknya? Kurus, lemah dan terlantar? Ataukah kuat, atletis dan terurus?

Allahul Musta'an...

Senin, 23 Maret 2015

[ Sunnah ] Kemesraan Rasulullah SAW dengan Istrinya

Untuk mencapai sebagai predikat suami yang baik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):

“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya.” (HR. Ahmad)






Bagaimana menjadi suamiyang baik? Apakah yang menafkahi dengan harta sebanyak-banyaknya?
Bermesraan  adalah wujud adanya kasih sayang antara suami  isteri,  dan Rasulullah saw pun  merasakan  pentingnya  bermesraan  dengan Isteri.   Rasulullah saw menghias  hari-hari dalam  keluarga ( Isteri )penuh  dengan kemesraan  hal  tersebut  tercermin  dalam  hadits-hadits seperti  dibawah  ini :
 
1. Tidur  dalam  satu  selimut  bersama  isteri :
Dari  Atha bin Yasar. “  Sesungguhnya  Rasulullah saw  dan  ‘Aisyah ra biasa  mandi  bersama  dalam  satu  bejana. Ketika  beliau  sedang  berada dalam  satu  selimut dengan  ‘Aisyah , tiba-tiba  ‘Aisyah bangkit.  Beliau kemudian  bertanya “ mengapa  engkau  bangkit ?”  ‘Aisyah  menjawab “ Karena  aku  sedang  Haidh, wahai  Rasulullah .  Kemudian  Rasulullah berkata “ Kalau  begitu, pergilah,  lalu  berkainlah  dan  dekatlah  kembali denganku” Akupun  masuk  lalu  berselimut  bersama  beliau.”  (  HR  Sa’id bin  Manshur  )

2. Mandi  bersama  Isteri.
Dari  ‘Aisyah ra , ia  berkata. “ Aku  biasa  mandi  bersama  Rasulullah dengan  satu  bejana.  Kami  biasa  bersama-sama  memasukkan  tangan kami ( kedalam bejana)”  (  HR. ‘Abdurrazaq  dan  Ibnu  Abu Syaibah )

3. Memberi  wangi-wangian  pada  aurat .
‘Aisyah  berkata, “ Sesungguhnya  Nabi  saw  apabila  meminyaki  badannya beliau  memulai  dari auatnya  dan  mengolesinya  dengan  nurah ( sejenis bubuk  pewangi ),  dan  isterinya  meminyaki  bagian lain  seluruh tubuhnya.”  ( HR  Ibnu Majah )

4. Disisir  Isteri .
Dari ‘Aisyah ra  ia  berkata. “ Aku  biasa  menyisir  rambut  Rasulullah saw , saat  itu  aku  sedang  haidh “.  ( HR.Ahmad )

5. Meminta  isteri  meminyaki  badannya.
Dari  ‘Aisyah  ra , ia  berkata , “ Saya  meminyaki  badan  Rasulullah saw pada  hari  raya ‘Idul Adha  setelah  beliau  melakukan jumrah ‘aqabah .”  ( HR Ibnu ‘Asakir )

6. Minum  bergantian  pada  tempat  yang  sama.
Dari  ‘Aisyah  dia  berkata ,” Saya  biasa  minum  dari  mud  yang  sama ketika  haidh,  lalu  Rasulullah  mengambil  mud  tersebut  dan  meletakkan kemulutnya  ditempat  saya  meletakkan  mulut  saya,  lalu  beliau  minum, kemudian  saya  mengambil  mud, lalu  saya  menghirup  isinya,  kemudian beliau  mengambil  dari  saya , lalu  beliau  meletakkan  mulutnya  pada tempat  saya  meletakkan  mulut  saya , lalu  beliaupun  menghirupnya.”  ( HR.’Abdurrazaq  dan Sa’id  bin  Manshur ).

7. Membelai  isteri .
Dari  ‘Aisyah ra , “ Adalah  Rasulullah saw  tidaklah  setiap  hari  melainkan beliau  mesti  mengelilingi  kami isterinya  seorang demi  seorang.  Beliau menghampiri  dan  membelai  kami  dengan  tidak  mencampuri  kami hingga  beliau  singgah  ketempat  isteri  yang  beliau  giliri  waktunya , lalu beliau  bermalam  ditempatnya.”  ( HR. Ahmad )

8. Mencium  isteri
Dari  ‘Aisyah ra , “ bahwa  Rasulullah  saw  biasa  mencium isterinya setelah  wudhu’  kemudian  beliau  sholat  dan  tidak  mengulangi wudhu’nya”  ( HR.’Abdurrazaq ).
Dari  Hafshah, puteri  ‘Umar ra “ sesungguhnya  Rasulullah saw  biasa mencium  isterinya  sekalipun  sedang  puasa.” HR.Ahmad .

9. Tiduran  dipangkuan  isteri
Dari ‘Aisyah ra ia  berkata, “ Rasulullah saw  biasa  meletakkan  kepalanya dipangkuanku  walaupun  aku  sedang  haidh, kemudian  beliau  membaca Al-Qu’an.” ( H ‘Abdurrazaq )

10.Memanggil dengan  kata-kata  mesra.
Rasululah saw  biasa  memanggil “aisyah  dengan  beberapa  nama  panggilan yang  disukainya,  seperti ‘Aisy  dan Humaira ( pipi merah delima )

11.Mendinginkan kemarahan  isteri  dengan  mesra.
Rasulullah saw  biasa  memijit  hidung ‘Aisyah  jika  ia  sedang  marah  dan beliau  berkata, “ Wahai ‘Uwaisy, bacalah  do’a “ Wahai  Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah  dosa-dosaku, hilangkanlah  kekerasan  hatiku , dan lindungilah  diiku  dari fitnah  yang  menyesatkan.”  ( HR. Ibnu Sunni )

12.  Bermesraan  walau isteri  Haidh
Dari ‘Aisyah a , ia  berkata ,” Saya  biasa  mandi  bersama  Rasulullah saw dengan  satu  bejana, padahal  kami  sama-sama dalam  keadaan junub.  Aku biasa  menyisir  rambut  Rasulullah  ketika  beliau  menjalani I’tikaf  di masjid dan aku  sedang  haidh.  Beliau  biasa  menyuruh  aku  menggunakan  kain ketika  aku  sedang  haidh , lalu  beliau  bermesraan  denganku.” ( HR.’Abdurrazaq  dan  Ibnu Abi Syaibah )

13. Membersihkan  tetesan  darah  haidh  isteri
Dari ‘Aisyah ra , ia  berkata , “ Aku  penah  tidur  bersama  Rasulullah saw diatas satu  tikar  ketika  aku  sedang  haidh.  Bila  darahku  menetes  ketikar  itu, beliau memcucinya  dibagian  yang  terkena  tetesan  darah  dan  beliau  tidak berpindah  dari  tempat  itu,  kemudian  beliau  sholat  ditempat  itu  pula, lalu beliau  berbaring kembali  di sisiku.  Bila  darahku  menetes  lagi  ketikar itu, beliau  mencuci  dibagian  yang  terkena  darah  itu  dan  tidak  berpindah  dari tempat  itu , kemudian  beliaupun  sholat  diatas  tikar  itu “   ( HR. Nasa’i )

14.  Memberi  hadiah .
Dari  Ummu Kaltsum  binti  Abu Salamah , ia  berkata ,” Ketika  Nabi saw menikah  dengan  Ummu Salamah  beliau  bersabda  kepadanya , “ Sesungguhnya  aku  pernah  hendak  memberi hadiah kepada   Raja  Najasyi sebuah  pakaian  berenda  dan beberapa  botol minyak  kasturi , namun  aku mengetahui  bahwa  ternyata  Raja  Najasyi  telah  meninggal  dunia  dan  aku mengira  hadiah  itu  akan  dikembalikan, Jika  hadiah  itu dikembalikan kepadaku , aku  akan  memberikannya  kepadamu.” Ummu Kultsum  berkata,” Ternyata  keadaan  Raja Najasyi  seperti  yang  disabdakan  Rasulullah saw  dan hadiah itu  dikembalikan  kepada  beliau,  lalu  beliau  memberikan  kepada masing-masing  isterinya  satu botol  minyak  kasturi , sedang  sisa  minyakkasturi  dan  pakaian  tersebut  beliau berikan  kepada  Ummu Salamah.”  ( HR .Ahmad )

15.  Segara  menemui  isteri  jika  tergoda .             
Dari  Jabir , sesungguhnya  Rasulullah saw  pernah  melihat  wanita, lalu  beliau masuk  ketempat  Zainab, lalu  beliau  tumpahkan  keinginan  beliau  kepadanya , lalu  keluar  dan  bersabda. “ Wanita  kalau  menghadap , ia  menghadap  dalam rupa  setan ( menggoda ) . . . bila  seseorang  diantara  kamu  melihat  seorang wanita  yang  menarik,  hendaklah  ia  datangi  isterinya , karena  pada  isteri ada  hal  yang  sama  dengan  yang  ada  pada  wanita  itu.”  ( HR.Tirmidzi )

Demikianlah  indahnya  kemesraan  Rasulullah  kepada  isterinya, merupakan tauladan bagi para suami untuk memuliakan da nmencintai istrinya. Semoga kita dpt mengikuti  tata cara menjaga hubungan batin dengan istri. Sungguh diluar dugaan manusia, bahwa Rasulullah SAW memiliki sisi romantis dan mampu menjaga kehangatan dengan istri.

Sumber:EraMuslim (edit)